10 Juta Orang Terperangkap Kebakaran Hutan di Australia, Benarkah?

"10 juta orang terperangkap api, ratusan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka, 24 orang meninggal terbakar, 500 juta binatang mati terbakar."
"8 ribu lebih koala mati terbakar, 5,7 juta hektar terbakar dan akan terus bertambah, 1.500 lebih rumah terbakar, kebakaran diperkirakan telah melepaskan 350 juta metrik ton karbon dioksida. "
Demikian salah satu postingan yang beredar di media sosial di Indonesia berkenaan dengan kebakaran semak di Australia.
"Beberapa teman di Australia malam ini semua minta didoakan, karena tidak bisa keluar dari sana, api sudah mengepung mereka." lanjut postingan tersebut.
Dengan postingan seperti, saya yang tinggal di Melbourne dalam beberapa hari terakhir mendapat berbagai pertanyaan, baik mengenai kabar pribadi apakah menjadi korban kebakaran hutan, sampai ke pertanyaan apakah situasi secara keseluruhan aman untuk tinggal di Australia saat ini.
Tak hanya itu, seperti halnya di Indonesia, masalah kebakaran hutan dan semaki ini dikaitkan dengan masalah politik. Ada pula yang bertanya ' apa betul melihat berbagai postingan, kesannya pemerintah (Australia) tidak siap antisipasi kebakaran?".
Inilah beberapa penjelasan yang diharapkan dapat membantu mereka yang berada di luar Australia untuk mengetahui situasi kebakaran hutan di sini.
Bagaimana pemerintah Australia menangani kebakaran?
Sebagai negara federal, urusan menangani kebakaran semak ini ditangani oleh pihak berwenang di masing-masing negara bagian.
Inilah beberapa penjelasan yang diharapkan dapat membantu mereka yang berada di luar Australia untuk mengetahui situasi kebakaran hutan di sini.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS