10 Ribu Pasukan Siap Kepung Penyandera

10 Ribu Pasukan Siap Kepung Penyandera
Ilustrasi Foto: AFP

Ryamizard mengatakan, Filipina siap mengerahkan 10 ribu tentara untuk menyerbu kelompok yang menyandera WNI. Negara itu akan menempuh diplomasi, negoisasi, dan operasi militer untuk membebaskan sandera. 

Jika diplomasi dan negoisasi tidak bisa dilakukan, maka operasi militer yang akan dilaksanakan. Namun, biasanya operasi militer selalu menelan korban jiwa. Ia berharap, para sandera tidak ada yang jadi korban dan bisa dibebaskan dengan selamat.

Menurut Ryamizard, penyanderaan 7 WNI itu dilakukan kelompok Abu Sayyaf. Baik untuk 3 WNI yang disandera pertama dan 4 WNI yang jadi korban penyanderaan kedua. 

"Pelakunya sama, kelompok Abu Sayyaf," papar dia. Terkait dengan permintaan tebusan, pemerintah tidak akan memberikan tebusan yang dikelompok teroris itu.

Apakah pihak Indonesia bisa masuk wilayah Filipina untuk membebaskan sandera? Ryamizard mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum diizinkan masuk. Filipina yang akan berusaha membebaskan sandera. 

Jadi, Indonesia hanya menunggu upaya yang dilakukan tentara negara itu. "Penyanderaan kan sudah terjadi. Kami belum bisa masuk," terang dia.

Sedangkan untuk kejadian yang akan datang, jika terjadi penyanderaan lagi, pihak Indonesia diizinkan untuk masuk melakukan pengejaran. Tidak perlu lagi meminta izin presiden. 

Cukup dilakukan koordinasi untuk meminta arahan agar pasukan Indonesia bisa melakukan pengejaran. Namun, dia berharap penyanderaan tidak terjadi lagi, dan ini yang terakhir.

JAKARTA – Pemerintah Indonesia menempuh jalur diplomasi guna membebaskan tujuh  warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) TB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News