10 Seniman dan 40 Perajin Resam Kolaborasi Karya Instalasi Gigantik

jpnn.com, JAMBI - Sebanyak 10 seniman dari Kilau Art Studio Jakarta berkolaborasi dengan 40 orang perajin resam dan masyarakat Kabupaten Muaro Jambi untuk membuat karya instalasi gigantik Harmoni(S).
Kegiatan ini sendiri didukung oleh Kemendikbud RI lewat program Fasilitasi Bantuan Kebudayaan (FBK) 2020.
Karya instalasi Harmoni(S) diakui Saepul Bahri, Ketua Komunitas Kilau Art Studio sebagai bentuk respons atas keberagaman masyarakat Jambi.
Saepul juga menyinggung isu lingkungan lewat resam yang dijadikan sebagai bahan baku karya tersebut.
"Kami berharap karya ini bisa menjadi ikon atas nilai-nilai kerukunan dan keselarasan masyarakat Jambi yang beragam. Selain itu kami juga memuliakan resam yang notabennya
adalah gulma sebagai bahan baku. Hal tersebut semata-mata sebagai sindiran terhadap kondisi lingkungan di berbagai wilayah negeri ini. Sementara itu, visi lain dari Kilau Art Studio adalah dengan melibatkan sebanyak-banyaknya partisipan dalam proses pengerjaan karya gigantik & Harmoni(S). Tujuannya agar nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi yang direpresentasikan dalam bentukan karya tersebut benar-benar nyata dan dirasakan bahkan sejak proses pembuatannya," ujar Saeful.
Kemudian, Rengga dari Komunitas Kilau Art menambahkan, proses pembuatan karya dengan kolaborasi mempunyai tantangan.
Baca Juga:
"Satu hal yang menjadi tujuan kami saat menerima bantuan ini (Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kemendikbud RI) adalah menciptakan sebuah karya yang bukan bersumber dari ego komunitas saja, melainkan karya yang bisa dimiliki siapa saja karena melibatkan banyak orang," imbuhnya.
Selain itu dengan kolaborasi, dia berharap adanya transfer ilmu pengetahuan baik itu dari komunitas ke pengrajin dan masyarakat.
BERITA TERKAIT
- Bawa Pesan Presiden, Menhub Sambangi Tim Gabungan di Garis Depan Pencarian Sriwijaya Air
- Kemenhub Bolehkan Kursi Pesawat Terisi Penuh saat Pandemi Covid-19, Azis: Tidak Peka
- Syarief Minta Presiden Jokowi Tegur Menhub Budi Karya Sumadi, Begini Alasannya
- Syarief Abdullah Sentil Menhub Budi Karya: Tolonglah, Jangan Ambil Kebijakan Sendiri
- Ahli Waris Pramugara Sriwijaya Air SJ182 Terima Santunan
- Tim DVI Masih Butuh 3 Sampel DNA dari Keluarga Korban Sriwijaya Air