10 Serangan Siber, dari Skimming ATM, Spionase hingga Transaksi Data Fintech

10 Serangan Siber, dari Skimming ATM, Spionase hingga Transaksi Data Fintech
Hacker. Foto ilustrasi: sumutpos

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), merangkum 10 peristiwa siber yang populer di tanah air sepanjang 2019.

Chairman CISSReC Pratama Persadha, menjelaskan di akhir 2018 dan awal 2019 aparat kepolisian membekuk warga asing terutama dari Eropa Timur, yang menjadi pelaku skimming ATM yang beroperasi di Bali. 

Peristiwa serupa masih terjadi hingga akhir 2019. Beberapa kali aparat kepolisian menangkap tersangka skimming WNA. "Para pelaku biasa melakukan aksinya di kota yang menjadi tujuan wisata WNA lainnya dan menyasar WNA lainnya sebagai korban," kata Pratama, Rabu (1/1).

Ia menambahkan, pertengahan Februari 2019, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengumumkan selama 2019 Indonesia mendapatkan serangan siber sebanyak 225,9 kali.

"Jumlah tersebut bisa lebih banyak lagi, karena masih ada serangan yang tidak dilaporkan dan juga tak terdeteksi," jelasnya.

Pertengahan Maret 2019, publik dikejutkan oleh kabar bocornya data 13 juta pengguna salah satu situs belanja online Indonesia, akibat peretasan yang dilakukan oleh Gnosticplayers. Sebanyak 13 juta akun tersebut merupakan bagian dari 890 juta akun yang dibobol kelompok peretas tersebut terhadap 32 situs. Salah satunya situs belanja online.

Pada Mei 2019, diramaikan oleh banyaknya tuntutan dari aktivis dan amnesti internasional terkait praktik penyadapan dan mata-mata yang menggunakan malware pegasus, besukan perusahaan asala Israel, NSO.

Belakangan FB menuntut NSO di kuartal keempat 2019, karena pegasus menggunakan Whatsapp yang merupakan produk FB sebagai jalan masuk untuk melakukan aksi spionase.

Lembaga CISSReC, merangkum 10 peristiwa siber yang populer di tanah air sepanjang 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News