10 Warga Tangerang Meninggal karena HIV/AIDS
“Pasien cukup mendatangi bagian informasi untuk selanjutnya akan disampaikan kepada konselor dan dokter yang bertugas sesuai jadwal. Hal ini merupakan terobosan untuk mempermudah akses pelayanan bagi pasien HIV/AIDS. Dengan harapan bisa meningkatkan cakupan pelayanan HIV/AIDS,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kabupten Tangerag Moch Maesal Rasyid menjelaskan, berbagai upaya terus dilakukan baik oleh KPA Kabupaten Tangerang dan Pemkab Tangerang untuk menekan angka penularan HIV/AIDS. Di antaranya, memberikan edukasi kepada para ibu rumah tangga, tokoh agama, dan masyarakat melalui sosialiasi dan seminar.
“Bahkan, kami juga sudah membentuk KPA setiap kampung untuk memberikan sosialisasi penyakit HIV/AIDS dan penularan peyakit itu kepada warga,” kata pria yang akrab dipanggil Rudi ini.
Rudi menambahkan, upaya yang dilakukan oleh KPA Kabupaten Tangerang sedikitnya sudah menemui keberhasilan. Hal itu karena berdasarkan data dari Dinkes Kabupten Tangerang dan RSUD Kabupetan Tangerang, data pasien penderita HIV/AIDS asal Kabupaten Tangerang tidak meningkat.
“Kami akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS dan penularannya agar jumlah penderita tidak meningkat,” katanya. (imron)
Sepuluh pasien RSUD Tangerang meninggal dunia karena dipicu HIV/AIDS dalam kurun waktu Januari hingga November 2019.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan
- Lestari Moerdijat Ajak Semua Pihak Dorong Pemenuhan Hak Perempuan di Lingkar HIV
- Pupuk Kaltim Gelar Seminar P2HIV/AIDS & Defensive Riding Bagi Pelajar di Bontang
- 110 Ribu Anak dan Remaja Meninggal karena AIDS, UNICEF Soroti Minimnya Perhatian