11 Bahasa Daerah Punah, 4 Berstatus Krisis

11 Bahasa Daerah Punah, 4 Berstatus Krisis
Menjaga kelestarian keragaman budaya, termasuk bahasa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kawin campur, menurut Dadang, juga bisa membuat bahasa daerah punah. Misalnya kawin antara orang Jawa dengan Batak, jarang sekali anaknya diajari bahasa daerah Jawa dan Batak sekaligus.

"Idealnya diajari kedua-duanya," tutur dia. Faktor lainnya adalah munculnya anggapan dari mayarakat sendiri bahwa bahasa daerah tidak penting.

Kepala Pusat Pembinaan (Kapusbin) Badan Bahasa Kemendikbud Ghufron Ali Ibrahim mengatakan ada beberapa cara untuk melestarikan bahasa daerah. "Supaya tidak punah," jelasnya.

Seperti pembuatan kamus bahasa daerah, pelatihan bahasa daerah, dan memasukkan bahasa daerah sebagai muatan lokal.

Ghufron berharap masyarakat tetap melestarikan bahasa daerah. Ada sejumlah kendala dalam pelestarian bahasa daerah.

Diantaranya adalah 50 persen lebih bahasa daerah ada di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu ada sejumlah bahasa daerah yang penuturnya tersisa sedikit. Contohnya adalah bahasa daerah Ibo di Maluku yang tinggal empat orang penuturnya. (wan)

 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kepunahan bahasa daerah. Antara lain penutur aslinya berkurang secara alamiah karena meninggal.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News