11 Bank Asing Beri Inalum Pinjaman untuk Divestasi Freeport

11 Bank Asing Beri Inalum Pinjaman untuk Divestasi Freeport
Aktivitas tambang PT Freeport Indonesia. Foto: dok/Radar Timika

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyanto menambahkan, dengan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sementara, diharapkan divestasi Freeport bisa segera selesai.

”IUPK (permanen, Red) ditandatangani setelah semua empat-empatnya selesai,” kata Bambang.

Sementara itu, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai valuasi saham Freeport Indonesia senilai USD 3,85 miliar terhitung wajar.

 Angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan valuasi oleh IAGI pada akhir 2017 lalu sejumlah USD 4,5 miliar.

”Masalah cadangan dan valuasi tidak diperdebatkan lagi. Kami pikir USD 3,85 miliar fair, tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu murah juga,” ujar pengurus IAGI Iwan Munajat.

Saat ini Tambang Grasberg memiliki sumber daya dan cadangan emas 3.247 ton, tembaga 38,76 juta ton, dan perak 17.465 ton.

Cadangan terbukti di tambang tersebut bernilai USD 150 miliar.

Selain itu, Freeport masih memiliki tambang emas bawah tanah bernama Kucing Liar yang akan digarap mulai 2031 dan baru habis ditambang pada 2061 mendatang.

Delapan hingga sebelas perbankan asing siap memberi pinjaman kepada PT Inalum untuk mendanai divestasi 45,6 persen saham PT Freeport Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News