114,3 Ton Serabut Kelapa Asal Sulawesi Tengah Tembus Pasar China

114,3 Ton Serabut Kelapa Asal Sulawesi Tengah Tembus Pasar China
Komoditas berupa coconut fiber atau serabut kelapa asal Sulteng berhasil menembus pasar negeri China. Foto/ilustrasi: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai Pantoloan merealisasikan kegiatan 'Dorong Ekspor' yang diprakarsai Bea Cukai secara terpusat di wilayah Sulawesi Tengah, sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Kali ini, komoditas berupa coconut fiber atau serabut kelapa asal Sulteng berhasil menembus pasar negeri China.

Dalam dua pekan terakhir, dua perusahaan sekaligus yakni PT Mahligai Indo Coco Fiber dan CV Asia Dampal merealisasikan kegiatan ekspor tersebut.

Ini juga sekaligus menjadi kegiatan ekspor perdana dari kedua perusahaan.

Menurut Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sudiro, kegiatan Dorong Ekspor ini tetap menjadi prioritas Bea Cukai dalam rangka PEN.

Meski ditengah masa PPKM yang sedang berlangsung serta gangguan sistem yang terjadi dalam beberapa hari belakangan, Bea Cukai tetap memberikan pelayanan.

Hal itu terlihat dari upaya petugas dalam mengatasi gangguan yang berlangsung dengan terus berkomunikasi dan berkoordinasi terkait sistem pelayanan CEISA bersama Direktorat IKC, Kantor Pusat DJBC.

"Bea Cukai tetap melayani dan mengawasi selama masa PPKM berlangsung. Prioritas kami juga tetap menjadikan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan dengan baik. Bea Cukai Pantoloan terus berkomitmen dan menunjukkan kontribusi positif dalam memberikan pelayanan yang maksimal,” ungkap Sudiro

Dengan upaya maksimal tersebut, Nota Pelayanan Ekspor (NPE) berhasil terbit melalui sistem CEISA.

Dalam dua pekan terakhir, dua perusahaan sekaligus yakni PT Mahligai Indo Coco Fiber dan CV Asia Dampal merealisasikan kegiatan ekspor serabut kelapa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News