12 Ribu Warga Siap Mengungsi

Setelah Merapi Berstatus Siaga

12 Ribu Warga Siap Mengungsi
12 Ribu Warga Siap Mengungsi
Menyikapi aktivitas Merapi itu, Kodim 0274 Boyolali mendirikan barak tempat pengungsian akhir (TPA) di Lapangan Samiran, Kecamatan Selo. Selain itu, mereka menyiapkan peralatan dapur umum untuk pengungsi.

Setelah mendirikan barak, personel TNI berkeliling desa di kawasan rawan bencana untuk menyosialisasikan bahaya Merapi. Sembari bersosialisasi, mereka memasang petunjuk evakuasi di sudut-sudut kampung dan jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). "Langkah ini kami lakukan sebagai penyikapan atas penyelamatan warga," kata Komandan Kodim (Dandim) Boyolali Letkol (Arh) Soekoso Wahyudi.

Dalam sosialisasi itu, TNI meminta warga mengemasi barang-barang berharga mereka. Sebab, bila Gunung Merapi meletus sewaktu-waktu, mereka langsung bisa dibawa mengungsi. "Yang penting, penyelamatan jiwa dulu. Jika ada barang berharga yang bisa dibawa, segera dikemasi," tandasnya. Persiapan pemkab dan personel TNI tersebut disambut kepala desa Tlogolele dan Jrakah. Kades Jrakah Tumar mengatakan, daerahnya termasuk KRB II dan memiliki sedikitnya 1.600 jiwa. "Warga kami sudah siap mengungsi," terangnya.

Rumahnya di pinggir jalan Boyolali-Magelang dijadikan tempat pengungsian sementara (TPS). Sebab, posisi rumah itu masih aman dari letusan Merapi. Setelah berkumpul, baru warga diangkut dengan truk. Sumarni, 32, warga Dusun Bakalan, Desa Klakah, Kecamatan Selo, mengatakan siap mengungsi bila sudah ada instruksi dari perangkat desa. Setiap hari dia masih beraktivitas seperti biasa bersama warga lain. "Kegiatan berkebun tetap masih berjalan," ungkapnya ketika ditemui di Balai Desa Klakah. (un/jpnn/c3/end)

BOYOLALI - Pemkab Boyolali langsung mengambil langkah setelah status Gunung Merapi naik dari waspada menjadi siaga kemarin (22/10). Pemkab siap mengevakuasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News