12 Tewas Dari 103 Konflik Agraria

12 Tewas Dari 103 Konflik Agraria
12 Tewas Dari 103 Konflik Agraria
JAKARTA-Konflik agraria terus meningkat setiap tahun. Pada 2011, sedikitnya terjadi 103 kasus di berbagai daerah. Kasus paling besar berhubungan dengan sektor kehutanan, kemudian perkebunan, pertambangan serta konflik-konflik lainnya. Dari 103 kasus, 12 orang di antaranya tewas, 57 mengalami kekerasan, 64 tertembak, dan 107 orang yang ditangkap dan dikriminalisasi.

’’Kasus konflik agraria terus terjadi karena pemerintah sudah keluar dari amanah konstitusi dan kemudian tidak menjalankan TAP MPR No. IX/2001,’’ kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Berry Nahdian Forqan di Jakarta, kemarin.

Pengelolaan sumberdaya agraria dan sumberdaya alam selama ini telah menimbulkan penurunan kualitas lingkungan, ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatannya serta menimbulkan berbagai konflik.

Indikasi terbesar konflik agraria disebabkan jumlah Hak Penguasaan Hutan (HPH) di Indonesia mencapai 600 unit dengan areal hutan produksi seluas 64 juta hektare yang dikuasai 20 konglomerat kehutanan. Setiap konglomerat menguasai sumberdaya hutan untuk dieksploitasi lebih dari 1 juta hektarenya per tahun.

JAKARTA-Konflik agraria terus meningkat setiap tahun. Pada 2011, sedikitnya terjadi 103 kasus di berbagai daerah. Kasus paling besar berhubungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News