15 Daerah di Jabar Bisa Menerapkan New Normal, Mana Saja?

15 Daerah di Jabar Bisa Menerapkan New Normal, Mana Saja?
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Foto: JPNN.com

"Kita sudah membalikkanankan pemudik dan pebalik dari Jawa Tengah belasan ribu kendaraan," katanya menjelaskan.

Jumlah pasien yang positif COVID-19 di provinsi ini yang dirawat di rumah sakit, menurut dia, juga jumlahnya terus turun, diawali dengan jumlah PDP yang juga turun.

"Ini adalah prestasi para dokter dan tenaga kesehatan di Jawa Barat yang berhasil menekan angka pasien sehingga tidak perlu ke rumah sakit. Angka ini sudah turun sampai 30,2 persen yang masih dirawat di ruang isolasi," katanya menjelaskan.

Evaluasi PSBB di Jabar, lanjut dia, dilakukan secara proporsional karena provinsi ini terlalu luas wilayahnya dan gap situasinya juga sangat besar.

Di dalam menentukan level kewaspadaan, pihaknya melakuakan pengujian melalui sembilan indeks yang dilakukan para akademikus.

"Jadi, ada sembilan kriteria yang harus diukur, yaitu laju ODP, laju PDP, laju kasus positif, laju kematian, laju kesembuhan, laju reproduksi COVID-19, laju transmisi, laju pergerakan lalu lintas dan manusia, dan risiko geografis yang memang beda-beda," katanya.

Ia menambahkan bahwa pemeriksaan melalui sembilan indeks ilmiah itu melahirkan lima level kewaspadaan, yakni level lima berupa zona hitam yang paling parah, level empat zona merah, level tiga zona kuning, level dua zona biru, dan level satu zona hijau. (antara/jpnn)

Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil atau Kang Emil menyatakan ada 15 daerah di Jabar sudah bisa menerapkan new normal (normal baru) atau adaptasi kebiasaan baru.


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News