1.654 TPS di Papua Barat Rawan DPT Bermasalah

1.654 TPS di Papua Barat Rawan DPT Bermasalah
Kotak Suara untuk pilkada 2017. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merilis peta kerawanan tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan Pemilihan ‎Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Dari tujuh daerah yang menggelar pemilihan gubernur, Provinsi Papua Barat menjadi daerah tertinggi TPS rawan data pemilih. Jumlahnya mencapai 57,89 persen atau 1.654 TPS dari total 2.857 TPS yang ada.

Kemudian disusul Sulawesi Barat 17.50 persen (485 TPS dari 2.756 TPS yang ada).

"Kemudian Aceh 7,01 persen (672 dari 9.592 TPS). Lalu DKI Jakarta 5,21 persen (678 dari 13.023 TPS) dan Bangka Belitung 4,30 persen (116 dari 2,698 TPS)," ujar Tenaga Ahli Bawaslu Divisi Pengawasan Rikson Nababan, di Jakarta, Senin (30/1).

Di urutan berikutnya terdapat Gorontalo 4,24 persen (84 dari 1.979 TPS) dan Banten 2,06 persen (340 dari 16.540 TPS) yang ada.

Menurut anggota Bawaslu Daniel Zuhron, pemetaan TPS rawan data pemilih pilgub disusun berdasarkan sejumlah indikasi. Antara lain, permasalahan data pemilih pasca pencocokan dan penelitian.

Kemudian perubahan status pemilih yang meningal atau pensiunan dan yang menjadi anggota TNI/Polri, pascapenetapan daftar pemilih tetap (DPT).

"Peta kerawanan TPS data pemilih pilgub juga disusun berdasarkan indikasi adanya intimidasi untuk memilih salah satu pasangan calon, atau tidak memilih," pungkas Zuhron.(gir/jpnn)


 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merilis peta kerawanan tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan Pemilihan ‎Kepala Daerah (Pilkada)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News