17 Kerbau Mati Mendadak
Selasa, 22 Januari 2013 – 11:28 WIB

17 Kerbau Mati Mendadak
Terpisah, Drh Zulmanuddin mengatakan, tindakan yang bisa dilakukan terhadap hewan yang selamat dengan melakukan penyuntikan. Sebab, masa inkubasi bakteri yang telah menyerang ternak kerbau tersebut bereaksi selama 3-5 hari sebelum ternak mati mendadak.
“Langkah satu-satunya dengan penyuntikan massal. Setelah itu, barulah dilakukan vaksinasi,” ujar pria yang menjabat Kabid Pengamanan Ternak dan Ikan di Dinas Pertenakan Batanghari ini.
Ciri-ciri ternak kerbau yang terserang bakteri penyakit ngorok dapat dideteksi dengan mendengar napas ternak. Bila nafas kerbau sudah terdengar mengorok maka harus cepat disuntik. Selain itu, kerbau bisanya akan mengalami demam tinggi sebelum akhirnya mati.
Data ternak yang mati milik warga Desa Teluk Leban, masing-masing milik Sambaker, Asnawi, Asbahani Hen Arvan, Fahri Suud, Aziz, Usman, Nuh W, Saleh Mukti, Zul Em, Gani, Ihktisar, Asnawi dan Yusuf Rifin. Di Kabupaten Batanghari sendiri saat ini terdapat 7.124 ekor kerbau dan 7.856 ekor sapi. Data ini berdasarkan dari data sensus tahun 2011. (fes)
MUARABULIAN – Peternak kerbau di Desa Teluk Leban, Kecamatan Marosebu Ulu, Kabupaten Batanghari diliputi rasa was-was. Masalahnya, ternak kerbau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota