19 Tahun Hidup di Pulau Tikus, Kesetiaan Kalahkan Ketakutan

19 Tahun Hidup di Pulau Tikus, Kesetiaan Kalahkan Ketakutan
Pendi dan Nurhayati, pasangan suami istri penghuni Pulau Tikus. Foto: Bengkulu Ekspres/JPNN.com

“Biasnya dapat ikan capai 5 Kg, beberapa minggu ini hanya 2 ekor sampai 8 ekor,” ujarnya.

Jika pendapatan ikan banyak, dia jual ke Kota Bengkulu, sembari belanja kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Tapi, bila tangkapan ikannya turun, dia menitipkan penjualan ikannya kepada nelayan lain, begitu juga untuk belanja kebutuhannya.

“Sekarang ini sudah 20 hari tidak ke sana (Kota Bengkulu), karena tangkapkan ikan sedikit. Kalau cuaca tidak bagus, kadang petir, ikan juga kurang,” tuturnya dengan ramah.

Sedangkan Pendi, yang tadi menyulam jaring tampak memasuki pondok, kemudian keluar lagi.

Dia mengambil sebungkus rokok, kemudian duduk tak jauh dari tempat saya berada. “Sehari saya bisa habis tiga bungkus rokok,” ujar Pendi.

Dia kemudian bercerita, jika saat ini hanya memanfaatkan perahu kecil untuk mencari ikan.

Dahulu pernah memiliki kapal besar, namun dijualnya. “Kalau kapal besar, sudah gak kuat lagi, biarkan kapal kecil saja,” ujarnya sambil tertawa.

KESETIAAN sebagai pasangan suami istri mengalahkan rasa takut. Ganasnya ombak laut yang menerjang Pulau Tikus tak membuat nyalinya ciut. Berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News