1997, Rupiah Melemah juga Usai Petinggi IMF Datang, Ada Apa?

1997, Rupiah Melemah juga Usai Petinggi IMF Datang, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo bersama Managing Director IMF Christine Lagarde (tengah) dan Menkeu Sri Mulyani di Pasar Blok A Tanah Abang, Senin (26/2). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap USD mengalami pelemahan signiifikan. Di pasar spot Kamis (1/3), Rupiah sempat diperdagangkan di harga Rp 13.810.

Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia Khafid Sirotuddin mengatakan pelemahan nilai tukar Rupiah cukup memukul semua sektor ekonomi di Indonesia.

"Memukul semua sektor ekonomi yang berbahan baku impor maupun yang menggunakan dolar," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos, Kamis . Untuk importir hal ini tentu saja cukup merugikan.

"Nangka jual USD 3, terima USD 3. Belinya menggunakan dolar jualan pakai Rupiah," imbuhnya.

Begitu pun bagi eksportir yang tetap harus menggunakan dolar untuk keperluan logistik saat pengiriman barang ke luar negeri.

"Semua biaya pakai dolar. Shipping, demo rate menggunakan dolar. Pusing," imbuhnya.

Apalagi saat ini nilai ekspor buah dari Indonesia masih belum begitu tinggi. Dia menambahkan situasi ini cukup mengingatkannya pada peristiwa tahun 1997.

"Waktu itu Rupiah juga mengalami pelemahan setelah kehadiran salah satu direktur IMF. Saat ini pun juga. Ada apa?" tuturnya.

Khafid Sirotuddin mengatakan, pada 1997 rupiah juga mengalami pelemahan setelah kehadiran salah satu direktur IMF.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News