2 Tahun Mangkokku Membawa Kekuatan dan Simfoni Rasa di Industri Kuliner Indonesia

2 Tahun Mangkokku Membawa Kekuatan dan Simfoni Rasa di Industri Kuliner Indonesia
Dari kiri ke kanan, Mangkokku dibuka pada 2019 oleh Chef Arnold Poernomo, Randy Kartadinata, dan Kaesang Pangarep. Foto: Mangkokku

Saat opsi makan di tempat (dine-in) tak lagi jadi pilihan utama, Mangkokku mengganti fokus ekspansinya ke layanan daring (online platform) dan cloud kitchen.

“Bagi kami, pembukaan gerai baru harus dilakukan dengan teliti karena setiap gerai harus punya kinerja yang baik agar Mangkokku bisa terus berkembang secara berkelanjutan,” kata Randy.

“Kami kini memilih untuk membuka lebih banyak gerai daring (cloud kitchen) dan mempersiapkan infrastruktur pembelian online yang lebih baik di gerai yang sudah ada. Kami juga memilih untuk mendekat ke area residensial dibandingkan pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” sambungnya.

Tahun ini, Mangkokku berencana menambah sekitar 35 gerai di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Mangkokku juga melakukan adaptasi harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat umum serta memperketat protokol kesehatan di setiap gerai, mulai dari disinfektan rutin, penggunaan alat pelindung, pemesanan dan pembayaran digital (touchless and cashless technology), serta penerapan wajib vaksin bagi setiap karyawan Mangkokku.

"Di kondisi penuh tantangan seperti ini, salah satu kunci kesuksesan dalam industri kuliner adalah inovasi agar tetap relevan dan sesuai dengan zaman serta minat konsumen. Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi masakan bercita rasa khas Nusantara dengan sajian yang lebih kontemporer namun tetap pas di lidah masyarakat Indonesia,” ujar Chef Arnold Poernomo, salah satu pendiri dan juga penanggung jawab research and development Mangkokku.

“Kami optimis bahwa Indonesia tak akan kehabisan bahan untuk dieksplorasi menjadi sebuah karya masakan yang unik untuk dihidangkan. Sejak awal, Mangkokku tidak ingin bersandar pada hype factor sesaat. Kami ingin menyediakan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari dan terus-menerus,” katanya.

Tahun ini, misalnya, Mangkokku telah mengembangkan varian produk beku (frozen food) dan menu lauk tanpa nasi untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kini lebih sering berada di rumah.

Memasuki tahun ketiga, Mangkokku memperkuat komitmennya untuk menjadi perusahaan rintisan (startup) kuliner terbesar dan terdepan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News