2015, Ditarget 50% Industri Pakai SNI

2015, Ditarget 50% Industri Pakai SNI
2015, Ditarget 50% Industri Pakai SNI
JAKARTA – Masyarakat Standarisasi Nasional (Mastan) mengatakan penggunaan Standariasasi Nasional Indonesia (SNI) di dunia industri masih rendah. Dari 8.000 SNI yang sudah disahkan, baru 20 persen yang digunakan. Padahal, pada 2015 ditarget lebih dari 50 persen industri sudah menggunakan label SNI.

Wakil Ketua Mastan Syamsir Abduh mengatakan, minimnya penggunaan SNI tersebut karena adanya ketidakpercayaan dunia industri terhadap standar yang sudah dibuat. "Dari segi penerapan, Indonesia jauh tertinggal dari negara lain. Sikap dunia industri dan masyarakat terhadap SNI patut dipertanyakan. Dari 8 ribu  SNI yang disahkan, baru 20 persen yang diterapkan," kata Syamsir, di Jakarta, Kamis (11/11).

Dosen teknik elektro Universitas Trisakti itu juga mengatakan, minimnya penerapan SNI ini salah satunya disebabkan ketidakpercayaan terhadap SNI. Alasannya, dunia Industri dan masyarakat tidak dilibatkan dalam penentuan SNI.

"Persoalan pertama karena tidak bertemunya sisi permintaan dan penawaran. Permintaan dari dunia industri tidak sesuai dengan penawaran yang dibuat. Karena tidak terlibat, awareness (penghargaan) rendah. Makanya baru dilaksanakan 20 persen. Kita akan mengubah paradigma ini," ujarnya.

JAKARTA – Masyarakat Standarisasi Nasional (Mastan) mengatakan penggunaan Standariasasi Nasional Indonesia (SNI) di dunia industri masih rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News