21 Calon Haji asal Sulteng Tunda Keberangkatan

21 Calon Haji asal Sulteng Tunda Keberangkatan
Ilustrasi - Ratusan calon haji kloter pertama asal Grobogan mengikuti cek kesehatan terakhir ketika tiba di Gedung Jedah Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa (23/5/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com - PALU - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah mengungkapkan sebanyak 21 orang calon haji (calhaj) yang sudahmelunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) memilih tunda keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun ini.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulteng Muhclis mengatakan jemaah yang tidak jadi berangkat tersebut karena berbagai macam kendala, mulai dari faktor kesehatan, hamil, tidak memiliki pendamping, dan meninggal dunia.

Calon haji yang menyatakan menunda keberangkatan dibuatkan surat pernyataan tunda agar tahun depan dapat diprioritaskan untuk berangkat.

“Yang sisa kuota ini sebenarnya sudah melunasi Bipih tetapi tidak berangkat, artinya sudah melunasi dan berhak berangkat, tapi karena berbagai alasan tidak jadi berangkat,” kata Muchlis di Palu, Sulteng, Senin (29/5).

Muchlis mengatakan dari 21 calon haji tersebut, di antaranya calhaj berasal dari Kota Palu tujuh orang, Kabupaten Parigi Moutong tiga orang, Donggala tiga, Morowali dua, Banggai empat, Morowali Utara satu, dan Tojo Una-Una satu orang.

Adapun kuota calon haji yang akan diberangkatkan, yakni sebanyak 1.993 orang yang terbagi ke dalam tujuh kloter pemberangkatan embarkasi Balikpapan.

"Masing-masing kloter akan berisi 294 jemaah serta didampingi lima petugas," katanya. 

Untuk jemaah kloter pertama, kata dia, mulai masuk asrama haji di Kota Palu pada Senin (5/6).

21 calon haji (calhaj) di Sulteng yang sudahmelunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) memilih tunda keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News