21 Pelari Mati Kedinginan Saat Ikut Lomba di China

"Sekitar tengah hari, area perlombaan di ketinggian antara 20-31 km tiba-tiba terkena dampak cuaca buruk. Dalam waktu singkat, hujan es tiba turun di daerah setempat, dan ada angin kencang. Suhu menuurun tajam,” kata wali kota Baiyin, Zhang Xuchen, Minggu (23/5) seperti dikutip dari The Guardian.
"Insiden ini disebabkan oleh perubahan cuaca yang tiba-tiba di daerah setempat," katanya.
Namun, pemerintah setempat akan menyelidiki lebih lanjut penyebab dan pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi ini.
Sementara itu, kantor berita Xinhua melaporkan, suhu di daerah pegunungan yang turun drastis pada Sabtu kemarin, membuat pencarian dan penyelamatan lebih sulit.
Di media sosial China, warganet meluapkan kemarahan kepada pemerintah yang dianggap gagal memprediksi cuaca buruk.
"Mengapa pemerintah tidak membaca ramalan cuaca dan melakukan penilaian risiko?” bunyi salah satu komentator.
"Ini benar-benar bencana buatan manusia. Bahkan jika cuacanya tidak terduga, di mana rencana kontingensinya?" bunyi komentar lainnya.
Pada jumpa pers Minggu kemarin, seluruh pejabat Baiyin membungkuk dan meminta maaf, mengatakan mereka sedih dengan kematian tragis para pelari dan menerima mereka harus disalahkan. (adk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Sebanyak 21 pelari mati kedinginan lantaran cuaca mendadak ekstrem, ada hujan es dan angin kencang.
Redaktur & Reporter : Adek
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- 500 Pelari Turut Perkenalkan Program Undian Rejeki wondr BNI Saat CFD
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China