22 Tahun NAIF: Tak Ada Lagi Ego, Hanya Penyakit

22 Tahun NAIF: Tak Ada Lagi Ego, Hanya Penyakit
Band Naif. Foto: Instagram

Liriknya masih setia pakai bahasa Indonesia semua, ya...

David: Buat kami, membuat lirik berbahasa Indonesia itu menantang. Sebagai musisi Indonesia, menurut kami akan lebih mudah dicerna dan maksud lagunya tersampaikan dengan bahasa Indonesia. Bukan berarti nggak boleh pakai bahasa asing. Tapi, kami harus bangga dengan bahasa Indonesia.

 

Mempertahankan band selama 22 tahun bukan hal mudah. Gimana dinamika antarpersonel selama ini?

Emil: Yang namanya beda pendapat, pasti pernah. Istilahnya ’’berantem produktif’’. Biasanya, dalam proses bikin lagu atau lagi rekaman, pasti ada penyesuaian-penyesuaian dalam berkarya. Di usia 22 tahun ini, masalah ego sudah lewat. Masalahnya sekarang penyakit. Hahaha.

David: Ada yang waktu nyanyi tiba-tiba gigi copot. Kaki keseleo. Emil kalau mau jongkok mesti pelan-pelan. Jarwo strap gitar yang seharusnya menyilang di bahu jadi ditaruh pinggang.

Pepeng: Kalau saya, sering pakai koyo.

 

NAIF buka-bukaan soal album terbaru dan 22 tahun perjalanan di industri musik

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News