23 Pegawai PLN Meninggal Dunia, 65 Orang Belum Ditemukan

23 Pegawai PLN Meninggal Dunia, 65 Orang Belum Ditemukan
Pengungsi korban tsunami di Lampung. FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADARLAMPUNG.CO.ID

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah pegawai PLN yang meninggal dunia akibat terjangan tsunami di Tanjung Lesung, Banten, hingga siang ini mencapai 23 orang. Sementara, 65 orang dikabarkan hilang.

Tercatat, 225 orang pegawai PLN sedang menikmati acara gathering perusahaan dengan menghadirkan grup band Seventeen, Sabtu (22/12). Dari 225 orang yang terdaftar, sebanyak 137 orang yang terkonfirmasi selamat.

Bencana tsunami Selat Sunda tersebut juga turut menyeret sejumlah personel grup band Seventeen.

Kepala Satuan Komunikasi PLN I Made Suprateka menjelaskan, saat acara tersebut berlangsung tidak ada tanda-tanda gejala akan terjadinya bencana alam. Tiba-tiba dari belakang panggung ada hempasan ombak cukup besar.

"Informasi yang kami terima ombak besar yang menghempaskan panggung dan ratusan penonton, itu berasal dari gerakan air yang diakibatkan longsoran Gunung Anak Krakatau," ungkapnya saat konferensi pers di Jalan Tangkuban Perahu, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Disampaikan, beberapa korban masih dalam proses evakuasi dan masih dalam pencarian. "Beberapa korban sedang dilakukan evakuasi, tadinya korban dievakuasi di RSUD Pandeglang, sekarang diangkut ke kantor TJBB Kelurahan Gandul, Cinere," kata dia.

Korban selamat terdata di kantor Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB), Kelurahan Gandul, Cinere. Para korban terdata dengan baik dan siap untuk dievakuasi menuju rumah masing-masing.

Ia menyebutkan sejumlah korban luka-luka sudah dievakuasi di beberapa rumah sakit. Di antaranya di RS Cinere ada 18 pasien, di RS Premier Bintaro ada sekitar 6 pasien, selebihnya ada yang dilarikan ke RS Siloam dan RS terdekat lainnya.

Dari 225 pegawai PLN yang ikut gathering di Tanjung Lesung, Banten, 23 di antaranya meninggal dunia akibat tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News