2.300 Orang Tewas, 18 WNI Hilang Kontak

2.300 Orang Tewas, 18 WNI Hilang Kontak
Seorang pria membantu pendaki perempuan yang terluka di base camp Gunung Everest, Minggu (26/4). Foto: Azim Afif via AP

Kemenlu mencatat, 18 WNI menetap di Nepal. Sisanya adalah delegasi lembaga internasional dan pencinta alam yang biasanya mendaki Gunung Everest.

Tiga di antara 18 WNI yang masih hilang kontak adalah pendaki asal Bandung, Jawa Barat. Yakni, Jeroen Hehuwat, 39; Kadek Andana, 26; dan Alma Parahita, 32. Kadek dan Alma adalah pasangan yang baru menikah sebulan lalu. Mereka ke Nepal dalam rangka bulan madu.

Seribu pendaki dari berbagai negara, termasuk 400 di antaranya warga asing, memang tengah mendaki puncak Everest. Musim semi memang merupakan masa yang paling padat untuk mendaki. Sedikitnya 18 orang pendaki tewas karena longsoran.

Tessy Ananditya, dokter rumah sakit swasta di Jakarta yang sebelumnya hilang kontak saat saat menjelajah Bukit Annapurna, telah berhasil menghubungi keluarga. Saat ini dia menggunakan keahliannya untuk membantu korban gempa di sana.

Bantuan dari lembaga internasional yang mulai berdatangan kemarin terkendala kerusakan infrastruktur, termasuk putusnya arus listrik dan belum pulihnya saluran komunikasi. Banyak pula jalan rusak karena gempa terburuk di Nepal sejak 81 tahun terakhir tersebut.

”Itu menghalangi kami mencapai cabang palang merah untuk memperoleh informasi akurat,” ujar Kepala Federasi Palang Merah Internasional Asia Pasifik (IFRC) Jagan Chapagain.

Eleanor Trichera, koordinator Caritas Australia untuk Nepal, bercerita tentang pasien yang tak tertampung di rumah sakit. ”Kami menyaksikan banyak pemandangan mengerikan,” ujarnya. (Reuters/AFP/bil/c10/sof)

 


KATHMANDU - Hingga tadi malam, sedikitnya 2.300 orang dipastikan tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Nepal Sabtu (25/4). Relawan dan regu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News