24 Anak Meninggal Karena Gizi Buruk, Tjahjo: Jangan Ditutupi

24 Anak Meninggal Karena Gizi Buruk, Tjahjo: Jangan Ditutupi
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Humas Kemendagri/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mempertegas kembali perintah Presiden Joko Widodo, agar Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Asmat segera menangani kejadian luar biasa gizi buruk dan penyakit campak yang menimpa puluhan anak di daerah pedalaman itu.

"Kejadian di Asmat itu saya yakin, mulai kepala suku, kepala daerah, kades sampai kecamatan tahu dan jangan ditutupi. Segera ada action untuk menyelamatkan warga," ujar Tjahjo di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/1).

Menurut Tjahjo, di daerah sebenarnya sudah ada prosedur penanganan ketika ada peristiwa yang menimpa. Apalagi skalanya sampai menewaskan puluhan anak, maka pemda harus segera mencari solusi.

"Kalau memang memerlukan dukungan dan bantuan secara nasional, segera melaporkan kepada instansi terkait. Jangan sampai daerah tidak tahu keberadaan dan kondisi masyarakat yang ada," ucapnya.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini memahami, kondisi geografis Kabupaten Asmat cukup berat.

Namun, pemda tetap harus mampu membangun koordinasi dengan cepat, dalam upaya melayani masyarakat.

Sebanyak 24 anak dikabarkan meninggal akibat penyakit campak disertai gizi buruk di Asmat dalam empat bulan terakhir. Jumlah pastinya masih terus didata oleh Pemerintah Kabupaten Asmat dan kemungkinan bisa bertambah.

Terhadap kejadian tersebut, Presiden Jokowi telah memerintahkan Pemprov Papua dan Pemkab Asmat untuk bisa segera menangani persoalan tersebut.(gir/jpnn)


Pemprov Papua dan Pemkab Asmat diminta untuk segera mencari solusi kasus gizi buruk dan penyakit campak yang menyebabkan 24 anak meninggal.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News