24.000 Warga Jatim Terbantu Lewat Program Bantuan Pemerintah AS
Dalam kesempatan itu Jeff Cohen juga menjelaskan visinya mengenai kesetaraan bagi perempuan dan disabilitas.
“Visi kami adalah dunia yang sejahtera dan damai di mana perempuan dan penyandang disabilitas menikmati kesempatan ekonomi yang sama dan sama-sama diberdayakan untuk mengamankan kehidupan yang aman dan sejahtera bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, salah satu peserta dari kelompok usaha disabilitas Puji Rahayu mengaku terbantu dengan pelatihan USAID JAPRI.
Puji yang saat ini memiliki usaha batik menilai program USAID JAPRI bisa menjadi contoh bagi program-program lain untuk para disabilitas menjadi lebih mandiri.
“Pelatihan USAID JAPRI sangat membantu usaha saya dan juga teman-teman disabilitas lain lebih berkembang. Saya berharap ke depan ada program serupa yang bisa memberikan pelatihan bagi disabilitas agar mereka mandiri dan bertahan di masa pandemik,” kata Puji.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menyatakan USAID mampu memberikan kesempatan kepada individu miskin dan rentan termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk menemukan potensi penuh mereka dalam perekonomian.
“Berbagai intervensi USAID telah memotivasi mereka untuk membangun bisnis yang sukses dan berkembang,” sambungnya.
USAID menyerahkan modul kewirausahaan daring yang bisa diakses dari sistem e-learning Kemendikbud: Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) dan terbuka bagi semua mahasiswa di seluruh Indonesia.
Program pemerintah AS melalui USAID bekerja sama dengan pemprov dan kementerian telah membantu puluhan ribu warga Jatim.
- Pengangkatan PPPK 2024 Fokus untuk Penyelesaian Honorer, P1 Swasta Kejepit
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Sajikan Tayangan Budaya, Indonesiana.TV Sabet Penghargaan
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang