2.726 Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Kekeringan

2.726 Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Kekeringan
Kekeringan.

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 2.726 desa di Jawa dan Nusa Tenggara kekeringan. Data tersebut didapat dari Pusat Pengendali Operasi (pusdalops) BNPB.

"Sekitar 105 kabupaten/kota, 715 kecamatan, dan 2.726 kelurahan/desa kekeringan. Sekitar 3,9 juta jiwa masyarakat terdampak kekeringan sehinga memerlukan bantuan air bersih," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (8/9).

Kekeringan juga berdampak pada 56.334 hektar lahan pertanian. "Bahkan 18.516 hektar lahan pertanian gagal panen," ucap Sutopo.

Berdasarkan sebaran wilayahnya, kekeringan di Jawa Tengah melanda 1.254 desa yang tersebar di 275 kecamatan dan 30 kabupaten/kota sehingga memberikan dampak kekeringan terhadap 1,41 juta jiwa atau 404.212 KK. status siaga darurat kekeringan pun telah dikeluarkan pemerintah setempat hingga Oktober 2017.

Di Jawa Barat kekeringan melanda 496 desa di 176 kecamatan dan 27 kabupaten/kota sehingga berdampak kepada 936.328 jiwa penduduk. Tercatat, delapan bupati dan wlai kota telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan.

Status tersebut dikeluarkan Pemda Kabupaten Ciamis, Cianjur, Indramayu, Karawang, Kuningan, Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya.Begitu pula halnya dengan di Jawa Timur, kekeringan melanda 588 desa di 171 kecamatan dan 23 kabupaten/kota.

Di Nusa Tenggara Barat kekeringan melanda 318 desa di 71 kecamatan yang tersebar di 9 kabupaten meliputi Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima. Sebanyak 640.048 jiwa atau 127.940 KK masyarakat terdampak kekeringan.

Sedangkan di sembilan kabupaten di Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami darurat kekeringan. Hal itu menyusul sumber-sumber mata air mulai mengering.

Kekeringan juga berdampak pada 56.334 hektar lahan pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News