3 Desainer IFS Tampilkan Karya Busana NTT di Indonesia Fashion Week

Berangkat dari tema Florescent, 3 desainer muda dari IFS itu mewujudkan nilai, budaya hingga tradisi masyarakat NTT dalam koleksi mereka masing-masing.
“Harapan kami masyarakat pengunjung IFW mampu mengapresiasi karya desainer IFS dan para desainer terus mampu berkreativitas dengan kain-kain khas berbagai Nusantara ketika mereka menciptakan karya,” kata Diora.
Berikut ini deskripsi koleksi dari para desainer IFS:
1. Khadeja Alattas:
Terinspirasi dari adat pernikahan masyarakat Nagekeo yang ada di Flores. Mas kawin dinilai bagian dari kesakralan dalam sebuah pernikahan. Masyarakat Flores menyebut mas kawin sebagai "Belis".
Mas kawin ini identik dengan gading gajah. Pada koleksi ini, Khadeja ingin menunjukkan sisi lain yang indah dari mas kawin khas Nagekeo.
2. Nafisyah
Terinspirasi dari seorang tokoh pejuang perempuan NTT yaitu Francisca Fanggidaej.
Italian Fashion School (IFS) kembali mengikuti ajang fashion show yang digelar Indonesia Fashion Week (IFW) tahun ini di Jakarta Convention Center (JCC).
- Semarak Ronakultura Menjelang Indonesia Fashion Week 2025
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari