3 Faktor Utama Jenderal Soedirman Tak Bisa Ditangkap Belanda
jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia.
Dia juga tak sependapat Islam dianggap anti-NKRI. Anggapan seperti itu, menurut Hidayat, sudah memutarbalikkan sejarah.
Sebab, sejak dahulu, Islam dan Indonesia tak pernah berpisah.
Bahkan, umat muslim dan tokoh-tokoh Islam yang berkorban demi keutuhan bangsa Indonesia.
Nama-nama seperti Mohammad Natsir, Hasyim Asy'ari, dan Panglima Besar Jenderal Soedirman hanya sebagian kecil tokoh Islam yang berani berjuang demi bangsa dan negara Indonesia.
Natsir dikenal, salah satunya, karena opsi Integral Natsir yang mengembalikan NKRI ke pangkuan ibu pertiwi.
KH. Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pelopor revolusi jihad sehingga menimbulkan keberanian di kalangan santri.
Sementara itu, Panglima Soedirman adalah sosok yang pantang menyerah.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia.
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya
- Bambang Soesatyo Dukung UI Racing Team Berlaga di Ajang Formula Student Czech 2024
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya