3 Faktor Utama Jenderal Soedirman Tak Bisa Ditangkap Belanda

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia.
Dia juga tak sependapat Islam dianggap anti-NKRI. Anggapan seperti itu, menurut Hidayat, sudah memutarbalikkan sejarah.
Sebab, sejak dahulu, Islam dan Indonesia tak pernah berpisah.
Bahkan, umat muslim dan tokoh-tokoh Islam yang berkorban demi keutuhan bangsa Indonesia.
Nama-nama seperti Mohammad Natsir, Hasyim Asy'ari, dan Panglima Besar Jenderal Soedirman hanya sebagian kecil tokoh Islam yang berani berjuang demi bangsa dan negara Indonesia.
Natsir dikenal, salah satunya, karena opsi Integral Natsir yang mengembalikan NKRI ke pangkuan ibu pertiwi.
KH. Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pelopor revolusi jihad sehingga menimbulkan keberanian di kalangan santri.
Sementara itu, Panglima Soedirman adalah sosok yang pantang menyerah.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia.
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian