3 Kendala Besar Pengembang Rumah Subsidi
jpnn.com, GRESIK - Pengembang properti di Gresik, Jawa Timur, optimistis penjualan rumah subsidi pada 2019 bakal meningkat.
Hal itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah menaikkan harga rumah subsidi dari Rp 130 juta menjadi Rp 140 juta.
Ketua Komisariat DPD Real Estate Indonesia (REI) Gresik Muhamamad Iqbal Randy mengatakan, kenaikan rumah subdisi itu berdasarkan bahan material bangunan.
BACA JUGA: Ekspor Turun, Gabungan Pengusaha Usul Pembentukan Satgas
Meski harga rumah meningkat, masyarakat tetap mampu mengangsur. Sebab, upah juga mengalami kenaikan.
“Kami optimistis serapan masih tinggi. Kita harus logis harga tanah dan produksi semakin naik berpengaruh pada harga," ujarnya beberapa waktu lalu.
Selama ini pengembangan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih mengalami sejumlah hambatan.
Ada tiga kendala yang dihadapi pengembang rumah MBR di Kota Pudak, julukan Gresik.
Pengembang properti di Gresik, Jawa Timur, optimistis penjualan rumah subsidi pada 2019 bakal meningkat.
- Mayat Wanita dengan Kancing Baju Terbuka dan Tanpa Celana, Siapa Dia?
- Sesuai Rencana, Smelter Freeport Gresik Beroperasi Juni 2024
- Menyiapkan Rumah Subsidi bagi ASN, Pemprov Sulbar Bekerja Sama dengan BTN
- Bus Harapan Jaya Kecelakaan di Tol Mojokerto-Surabaya, Begini Kondisinya
- Bos PTFI Optimistis Smelter Kedua Gresik Beroperasi Akhir Mei 2024
- Berharap Harga Bahan Pokok Terkendali saat Nataru, Mendag Zulhas: Kuncinya Kerja Sama