3 Kendala Besar Pengembang Rumah Subsidi

3 Kendala Besar Pengembang Rumah Subsidi
Ilustrasi perumahan. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

“Masalah keterbatasan lahan, regulasi daerah, dan pembiyaan mencari pokok kendala yang dihadapi pengembang saat ini. Di Gresik sangat sulit untuk mendapatkan lahan untuk membangun MBR di wilayah kota,” imbuhnya.

Selanjutnya, kendala regulasi daerah. Pemerintah daerah masih belum mengimplementasikan setiap kebijakan pemerintah pusat secara optimal.

Di samping itu, ada kendala lain yakni masalah pembiayaan subsidi selisih bunga (SSB) yang diberikan pemerintah terus dikurangi.

“Soal regulasi pemerintah pusat sudah banyak melakukan percepatan. Namun, daerah belum terimplementasi secara optimal,” katanya.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) Gresik Koko Wijayanto mengungkapkan, kenaikan harga sejak lama diinginkan pengembang karena ada inflasi kenaikan harga tanah dan bahan material yang terus naik.

"Sebelumnya telah dipertimbangkan dari segi kemampuan masyarakat untuk membeli rumah MBR dari upah gaji mereka. Jadi, tidak sembarangan langsung minta dinaikkan tanpa bahan pertimbangan," ujarnya.

Bisnis properti pada 2019 diprediksi lebih baik dibandingkan 2018 yang lesu.

"Berdasarkan pengalaman yang sebelumnya, untuk segmen MBR tidak berdampak. Kami tambah optimistis bisa tumbuh karena 80 persen anggota kami itu di segmen MBR," jelasnya. (sb/fir/jay/han/jpr/jpnn)


Pengembang properti di Gresik, Jawa Timur, optimistis penjualan rumah subsidi pada 2019 bakal meningkat.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News