3 Menteri Ikut Apel Siaga Toko Tani Indonesia

jpnn.com, KARAWANG - Ada tiga menteri dalam Kabinet Kerja dipertemukan di Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/4). Mereka adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
Kehadiran ketiga menteri ini dalam rangka menghadiri acara Apel Siaga Toko Tani Indonesia (TTI) di Karawang.
Apel Siaga TTI diadakan untuk menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 2017.
Turut mendampingi tiga menteri adalah Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan unsur pejabat Pemprov Jabar.
Dalam acara tersebut Menteri Pertanian secara simbolis meluncurkan pengiriman perdana 110 ton beras dari Jawa Barat dan Lampung ke TTI di Jabodetabek.
Pasokan bahan pangan akan dilakukan kontinyu oleh 406 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tidak hanya beras tetapi termasuk bawang merah dan cabai, dari tujuh provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat ke 1.000 TTI di wilayah Jabodetabek.
Selain itu, Menteri Pertanian juga melakukan pelepasan 573 pendamping Gapoktan dan TTI.
Dalam acara ini hadir juga PT Gojek Indonesia untuk mendistribusikan pangan dari TTI ke konsumen dan PT Bumi Pangan Digdaya (BPD Agro) yang melakukan kemitraan untuk penyedia logistik dan pendistribusian pangan pokok ke TTI di Jabodetabek.
Ada tiga menteri dalam Kabinet Kerja dipertemukan di Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/4). Mereka adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025