3 Tahun Pemerintahan Jokowi, Begini Kondisi Ekonomi

3 Tahun Pemerintahan Jokowi, Begini Kondisi Ekonomi
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN.com

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2013 ke 2014 mengalami perlambatan dari 5,56 persen bergerak ke bawah menjadi 5,01 persen.

Kemudian, pada 2015, pertumbuhan ekonomi mulai anjlok di angka 4,88 persen. Tahun berikutnya, kondisi mulai membaik, yakni pertumbuhan ekonomi tercatat di angka 5,02 persen.

sementara itu, tahun ini, hingga semester pertama, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01 persen.

”Tadinya melambat, lalu mulai membaik dan menjadi lebih cepat lagi. Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,2 persen,” harap Darmin di Ruang Rapat Utama Kantor Staf Presiden, Jakarta, kemarin (17/10).

Darmin pun menggarisbawahi realisasi pendapatan per kapita per tahun yang konsisten membaik. Dari data pemerintah, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2014 sebesar Rp 41,92 juta per kapita per tahun.

Jumlah tersebut lantas naik menjadi Rp 47,96 juta per kapita per tahun pada 2016. ”Produk domestik bruto (PDB) Indonesia secara konsisten membaik,” katanya.

Selain itu, lanjut Darmin, indikator lainnya adalah tingkat inflasi yang cenderung terkendali. Dia menguraikan, dalam tiga tahun ini, laju inflasi menurun dari 4,49 persen secara year-on-year (yoy) pada September 2014 menjadi 3,72 persen pada September tahun ini. Secara konsisten, pemerintah berhasil menjaga angka inflasi di angka 4 persen.

Pemerintah pun menargetkan besaran inflasi dua sampai tiga tahun mendatang bisa berada di kisaran empat persen. ”Sekarang kami mulai di bawah itu (4 persen, Red) secara konsisten,” urainya.

Tiga tahun pemerintahan Jokowi, sejumlah indikator makro memang masih cukup menjanjikan. Namun, bukan berarti capaian itu tanpa cela.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News