3 Temannya jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania Asal Probolinggo Tak Mau Pulang

3 Temannya jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania Asal Probolinggo Tak Mau Pulang
Muhammad Rusdi (tengah), Aremania asal Probolinggo yang telantar selama kurang lebih 11 hari di Stadion Kanjuruhan, pada saat bertemu dengan sejumlah rekan Aremania dan perwakilan Arema FC, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (13/10/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)

jpnn.com, MALANG - Muhammad Rusdi, Aremania asal Probolinggo telantar selama sebelas hari pasca-tragedi Kanjuruhan.

Arema FC yang mendapat kabar itu langsung memberikan perhatian.

Menurut Asisten pelatih Arema FC Kuncoro, Arema baru mengetahui pemuda 17 tahun asal Probolinggo itu telantar di area Stadion Kanjuruhan sejak dua hari lalu melalui media sosial.

"Saat dicari, awalnya tidak ditemukan. Tetapi, kemudian semalam mendapat kabar bahwa yang bersangkutan diantar kawan-kawan Aremania ke pondok. Saya kemudian mengajak pemain untuk menemuinya," kata Kuncoro di Kabupaten Malang, Kamis.

Kuncoro mengaku terenyuh saat mendengar cerita Rusdi yang enggan pulang ke Probolinggo tersebut, apalagi informasi yang dia terima menyebutkan Rusdi anak yatim piatu.

Namun, akhirnya dia lega karena Rusdi setuju tinggal di Pondok Pesantren Darul Mustofa di Malang Selatan.

Sejumlah pemain menemui Rusdi, di antaranya kapten tim Johan Ahmat Farizie dan Jayus Hariono.

"Bagi kami, Rusdi sosok yang luar biasa. Dia bukan orang Malang, tetapi mau ke Malang untuk melihat Arema FC," kata Kuncoro.

Muhammad Rusdi berangkat ke Malang untuk menonton laga Arema FC vs Persebaya. Ketiga temannya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News