3.040 Dokter Menolak Memakai Vaksin Covid-19, Sputnik V

jpnn.com, RUSIA - Vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V yang baru diluncurkan telah mengantongi izin penggunaan dari pemerintah setempat.
Namun, mayoritas dokter di Rusia mengaku tak nyaman jika disuntik vaksin yang mengantongi izin dengan sangat cepat itu.
Hal ini terungkap dalam survei yang melibatkan sedikitnya 3.040 dokter profesional di Rusia. Vaksin itu rencananya siap digunakan di akhir bulan ini.
Mereka keberatan lantaran Sputnik V belum menyelesaikan uji klinis tahap akhir dan dianggap terlalu tergesa-gesa karena mengejar gengsi dibanding keselamatan.
Survei yang melibatkan dokter dan spesialis kesehatan itu dilakukan melalui Doctors Handbook, sebuah aplikasi mobil.
Hasil survei dikutip pada Jumat lalu menunjukkan sebanyak 52 persen responden mengaku tak siap disuntik dengan vaksin, sedangkan sekitar 24,5 persen mengatakan sepakat menggunakan vaksin.
Hanya seperlima dari responden yang mengatakan akan merekomendasikan vaksin pada pasien, kolega, dan teman.
Penolakan itu kemudian diartikan sebagai sikap penakut dari para dokter, sedangkan yang lain sepakat jika skeptisisme yang ditunjukkan pakar luar negeri didasari rasa iri.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institut itu adalah aman dan telah dicoba pada salah satu putrinya.
Ribuan dokter yang mengikuti survei menolak menggunakan vaksin covid-19 Sputnik V yang sudah diizinkan pemerintah setempat.
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Kaya Gila
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia