Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
Untuk pertama kalinya Rusia menanggapi klaim bahwa negaranya meminta akses ke pangkalan udara militer Indonesia.
Pihak Rusia membela hubungan kerja sama militernya dengan Jakarta dan mengecam rencana kapal selam nuklir AUKUS milik Australia.
Berita tentang upaya Moskow untuk menempatkan "pesawat jarak jauh" di pangkalan Manuhua di Papua juga memicu perdebatan politik yang sengit selama masa kampanye di Australia.
Pada hari Selasa (15/04), Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin meyakinkan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles bahwa Jakarta tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Baik Australia maupun Indonesia tidak secara tegas membantah bahwa Moskow memang berupaya mengamankan akses ke fasilitas angkatan udara Indonesia.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden Prabowo Subianto belum berbicara secara terbuka tentang masalah tersebut, tetapi juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia pada hari Rabu (16/04) mengatakan tidak ada catatan tentang itu.
"Saya telah memeriksa notulen ketika kami mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada bulan Februari dan tidak ada catatan tentang permintaan apa pun. Jadi saya bingung ketika ditanya tentang hal ini. Saya tidak tahu dari mana ini asalnya," kata Brigjen Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang.
Ia juga menegaskan bahwa ide tentang pesawat militer asing yang ditempatkan di Indonesia tidak sesuai dengan sikap kebijakan luar negerinya yang bebas-aktif.
Rusia membela kerja sama militernya dengan Indonesia dalam tanggapan langsung pertamanya terhadap klaim bahwa Rusia berupaya mengakses pangkalan udara Indonesia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial