313 Darwish

Oleh Dahlan Iskan

313 Darwish
Dahlan Iskan dan Saifullah Mubarak. Foto: disway.id

Kesepakatan itu lantas menjadi putusan khalifah mereka. Namun semua wanita harus mengungsi. Demikian juga anak di bawah 18 tahun. Dan laki-laki di atas 55 tahun.

Baca Juga:

Hanya para pemuda yang ditugaskan tetap tinggal di Qadian. Jumlah mereka pun ditentukan: 313 orang. Sesuai dengan yang ikut Perang Badr --di zaman Nabi Muhammad.

Semangat Perang Badr memang mewarnai jiwa 313 orang itu. Namun mereka bertekad hanya bertahan untuk menjaga masjid.

Seperti juga di Perang Badr mereka tidak punya niat perang. Semua yang bertugas di Qadian diberi surat tugas langsung oleh khalifah mereka. Termasuk seorang pemuda yang terlanjur berangkat mengungsi.

Surat khalifah itu ia terima di perjalanan. Saat mengantar ibunya ke perbatasan.

Begitu menerima surat itu justru sang ibu yang berkeras. Agar anaknya kembali ke Qadian.

Sang ibu mengatakan bahwa dia bisa mengungsi bersama pengungsi lainnya. Itulah salah satu dokumen yang sempat saya baca. Yakni kesaksian mereka yang termasuk 313 itu.

Air mata saya berlinang beberapa kali membaca dokumen itu. Dari 313 orang tersebut kini masih dua orang yang hidup. Saya tidak sempat menemui keduanya.

Banyak sekali pertanyaan ke saya: mengapa Ahmadiyah dimusuhi oleh mainstream Islam? Sampai mengungsi ke London?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News