Dokter Konsumen

Oleh: Dahlan Iskan

Dokter Konsumen
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Hari terus berganti tanggal. Pekerjaan begitu menumpuk. Lima rumah sakit vertikal sudah jadi. Semuanya kelas triliun rupiah.

Sempatkah Menkes Budi Gunadi Sadikin membangun "isi" dan sistemnya? Di lima rumah sakit itu sekaligus? Membangun "isi" sejak dari nol? Berapa lama?

Dokter KonsumenDahlan Iskan saat mengunjungi Bali International Hospital di Sanur, Bali. -Tomy Gutomo-Harian Disway-

Baca Juga:

Menkes seorang sarjana nuklir yang ahli keuangan. Ia tahu apa itu ICOR. Ia tahu: kalau rumah sakit itu tidak segera "produktif" maka ICOR-nya buruk.

Negara ini terlalu banyak investasi yang menghasilkan ICOR yang buruk.

Kalau sampai satu tahun lagi produktivitas rumah sakit triliun itu belum baik, citra Menkes akan jatuh. Ia akan dapat peneguhan bahwa bukan dokter tidak tahu bagaimana membangun rumah sakit, apalagi kalau alat-alat canggih di dalamnya jarang dipakai.

Baca Juga:

Saya sudah meninjau RS Vertikal yang di Sanur, Bali. Sudah 100 persen jadi. Benar-benar hebat. Fisiknya. Bangunannya. Arsitekturnya. Interiornya. Peralatannya.

Yang belum ada di Jakarta pun ada di sana. Lingkungannya indah. Pohon-pohon tua nan rindang dipertahankan.

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News