Dokter Konsumen

Oleh: Dahlan Iskan

Dokter Konsumen
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Setidaknya yang di Bali ini harus sudah beres akhir tahun ini. Apa mungkin?

Baca Juga:

Lalu yang di Surabaya. Berikutnya yang di Makassar.

Saya belum bisa membayangkan bagaimana "mengisi" rumah sakit yang sama megahnya yang di Kupang, NTT. Juga yang di Jayapura, Papua.

Semua itu pekerjaan besar yang tidak kelihatan di mata: harus membangun manusia, membangun sistem, membangun teamwork, membangun budaya manajemen. Terakhir: membangun kepercayaan.

Saya hanya punya konsumen satu: perusuh Disway. Menkes punya dua jenis konsumen. Eksternal dan internal. Dua-duanya harus dibuat untuk menjadi konsumen yang loyal.

Para ahli marketing sudah berubah pikiran. "Konsumen adalah raja" hanya bisa dicapai bila konsumen internal juga puas atas perlakuan leader.

Banyak leader berambisi memuaskan konsumen di luar sana seraya melupakan bahwa internal adalah konsumen juga.

Sulitnya, konsumen internal seorang menkes sangatlah khusus. Bukan seperti umumnya karyawan bank atau pabrik. Konsumen internal menkes lebih banyak dokter dan tenaga medis.

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News