Dokter Konsumen

Oleh: Dahlan Iskan

Dokter Konsumen
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tidak mudah "menundukkan" jenis konsumen seperti dokter. Dokter adalah profesi. Bukan pekerjaan biasa.

Orang yang berprofesi adalah orang yang sangat independen. Orang yang berprofesi adalah orang yang dalam jiwanya dibentuk sikap otonom: mau melakukan atau tidak mau melakukan.

Secara internal, menkes harus berurusan dengan jenis manusia seperti itu. Mereka adalah konsumen -konsumen internal. Harus dipuaskan juga.

Kadang saya pun sulit membedakan mana jiwa otonom, independen, dan arogan. Sepertinya tiga hal itu menyatu dalam sebuah jiwa profesi.

Profesi lebih taat pada kode etik dibanding ke undang-undang. Menteri lebih taat pada UU -tidak terikat pada kode etik. Ketaatan dokter pada kode etik sudah melekat sebagai tanda ia/dia berprofesi.

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.

Konflik tidak kunjung reda. Kini logo dokter anak ditambahi pita hitam. Viral dengan luasnya.

Konflik harus berakhir. Rasanya harus ada jalan tengah.

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News