4 Cara Menerobos Banjir Agar Mobil Tidak Water Hammer

4 Cara Menerobos Banjir Agar Mobil Tidak Water Hammer
Ilustrasi berkendara saat melibas genangan air di Jalan Margonda Raya. Foto: ridha/JPNN.com

Tentukan jalur yang ingin dilewati dengan memilih genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak, atau lainnya. Ini bisa dilihat dari pergerakan mobil lain di lokasi banjir. Jangan terlalu ke tepi karena ada risiko turun ke bahu jalan yang rendah atau bahkan masuk ke dalam lubang.

Untuk jalan yang terdiri dari beberapa jalur, disarankan agar anda mengambil jalur tengah atau paling kanan, sebab jalan relatif lebih tinggi ketimbang jalur lainnya. Untuk mudahnya, perhatikan mobil lain di depan yang sudah melewati. Namun dengan catatan, sebaiknya tidak memaksakan untuk melewati jalan banjir jika ketinggiannya sudah sama dengan atau bahkan lebih dari tinggi ban mobil karena potensi mesin kemasukan air.

3. Jaga Jarak Aman

Kecepatan konstan sangat penting untuk memastikan tidak ada air masuk ke dalam ruang mesin. Oleh sebab itu, jaga jarak aman dengan mobil di depan.

Jalankan mobil setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju sebagai langkah antisipasi bila mobil di depan mogok dan masih bisa melakukan manuver menghindar.

4. Jaga Putaran Mesin

Jangan menerjang banjir dengan putaran mesin tinggi dengan alasan agar mesin tak mudah mati atau melawan air yang masuk lewat knalpot. Hal ini justru memperbesar daya isap udara ke mesin dan air bisa ikut masuk yang berujung pada water hammer.

Cukup jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm dan jaga putaran mesin agar tetap konstan dan mobil tidak melaju terlalu cepat agar tidak sulit dikendalikan.

Pengemudi disarankan harus berhati-hati menerobos banjir agar tidak membuat mesin mobil kemasukan air atau disebut water hammer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News