4 Faktor yang Memengaruhi Industri Ritel
Pada tahun ini, industri ritel menargetkan transaksi Rp 258 triliun atau tumbuh sepuluh persen ketimbang 2018 dengan total transaksi Rp 235 triliun.
Menurut dia, saat ini ada empat unsur yang memengaruhi industri ritel tanah air. Yakni, politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
”Kita tahu politik sekarang mulai kondusif, ekonomi masih baik, inflasi terjaga, cadev (cadangan devisa) mestinya membaik karena sekarang ekspor didorong semaksimal mungkin,” urainya.
Hal tersebut membuat pihaknya optimistis bisa mencapai target pertumbuhan. Apalagi, pertumbuhan investasi ritel masih terjaga.
APBI mencatat, tahun lalu minimarket gencar melakukan ekspansi. Sebanyak 800 hingga 900 minimarket baru beroperasi pada 2018.
Untuk supermarket, jumlahnya memang lebih sedikit, yakni hanya 10 hingga 15 supermarket baru.
Hypermarket sebanyak 2 hingga 3 yang beroperasi tahun lalu dan 5 hingga 10 department store baru beroperasi pada 2018.
Berbeda dengan 5 atau 10 tahun yang lalu, konsumen menerapkan lifestyle shopper atau berbelanja dengan keluarga sambil jalan-jalan.
Para pelaku industri ritel melakukan berbagai cara agar bisa membukukan pertumbuhan sebesar sepuluh persen dibandingkan tahun lalu.
- Aprindo Bongkar Penyebab Harga Beras Naik di Toko Ritel, Ya Ampun!
- Persaingan Makin Kompetitif, LOTTE Usung Konsep Baru Berbelanja
- Bicara di Diskusi Pameran Pangan, Ketua Aprindo Beber 3 Tip Bagi UMKM Naik Kelas
- Talkshow di Pameran Pangan Plus Rakernas PDIP, Ketua Aprindo Berbagi 3 Go agar UMKM Naik Kelas
- Diskusi Ketahanan Pangan di Rakernas IV PDIP: Aprindo Dorong Sensus Ekonomi Klaster UMKM
- Ini Alasan Mendag Yakin Minyak Goreng Tak Akan Langka