4 Juli
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kovic adalah simbol pemuda naif yang mengira perjuangannya di Vietnam akan dihargai oleh masyarakat sekeliling.
Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Kovic terkena tembakan di medan perang dan lumpuh permanen. Ia menerima kenyataan pahit. Sambutan masyarakat terhadapnya tak seramah yang diperkirakannya.
Akhirnya Kovic menyadari bahwa ia dan sejumlah teman-temannya veteran perang berjuang untuk sebuah kesia-siaan.
Para veteran tentu kecewa berat menerima kenyataan ini. Begitu pula Kovic yang memang terlihat labil akibat keadaan dirinya yang tak lagi sempurna. Kovic yang merasa hatinya sepi hanya bisa menangis tersedu-sedu sembari berteriak, “Who will love me?”
Kenyataan pahit lain yang diderita Kovic adalah ia mengalami impoten, karena disiksa oleh lawan secara brutal sampai merusak fungsi alat vitalnya.
Pada sebuah adegan, Kovic menangis ketika menyadari bahwa dirinya tidak bisa lagi memerankan fungsi sebagai laki-laki dewasa.
Kovic merasa telah menyerahkan seluruh hidupnya untuk berbakti kepada negara, tetapi yang diperolehnya adalah mimpi buruk yang terus-menerus mengganggunya.
Ia selalu dikejar rasa bersalah dan penyesalan seumur hidup, karena secara tidak sengaja menembak wanita dan anak kecil dalam sebuah serangan bersenjata.
Inggris mempunyai peluang untuk membuat sejarah. Kemenangan 4 Juli akan menjadi penyemangat besar untuk melangkah lebih jauh.
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa
- Listrik Padam di Seantero Spanyol & Portugal, Penyebabnya Masih Misteri
- Mendagri Tito Didampingi Dirjen Bina Adwil Terima Menlu Denmark
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas