4 Oknum TNI AL Aniaya Wartawan, Danlanal Minta Maaf

4 Oknum TNI AL Aniaya Wartawan, Danlanal Minta Maaf
Tangkapan layar rilis permintaan maaf Danlanal Batuporon Letkol Imam Ibnu Hajar bersama wartawan korban kekerasan oknum TNI AL Erfandi dan pengacara korban Sulaisi Abdurrazaq, Kamis (3/8/2023). ANTARA/Abd. Aziz

"Akan tetapi, permintaan maaf langsung oleh keempat oknum TNI AL ini tidak bisa dilakukan karena mereka sudah tidak berada di Sumenep setelah ditarik oleh kesatuan ke Batuporon untuk menjadi hukuman."

"Permintaan maaf oleh Danlanal Batuporon Letkol Laut Imam Ibnu Hajar di video itu sekaligus mewakili keempat orang anggotanya," kata penasihat hukum Erfandi, Sulaisi Abdurrazak, dihubungi dari Pamekasan, Kamis malam.

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini juga mengapresiasi niat baik dan ketegasan Danlanal Batuporon segara mengatasi kasus penganiayaan di Sumenep itu.

Sebelumnya, wartawan media daring bernama Erfandi dikeroyok lalu dirampas barang-barang seperti dompet dan telepon seluler, serta dipaksa merayap di tanah.

Penyebabnya, wartawan itu mau liputan, berharap bisa wawancara dengan narasumber terkait sepeda motor roda tiga yang mengangkut BBM keluar dari SPBU di Kalianget menuju Pelabuhan Kalianget.

Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, 29 Juli 2023, sekitar pukul 22.00 WIB di Pos Satpam Pelabuhan Kalianget, berlanjut hingga ke sebuah ruangan dekat dermaga yang biasa digunakan Patroli Keamanan Laut (Patkamla).

"Saat itu, saya belum sempat wawancara, hanya bertanya kepada satpam yang berjaga di pos Pelabuhan ihwal BBM yang diangkut roda tiga. Katanya BBM itu milik TNI AL," ujar Erfandi.

Tak lama kemudian, petugas pos jaga itu memanggil tiga orang, yang lalu tanpa basa-basi menghajar Erfandi. Tak ada wawancara. Tak ada waktu untuk menjelaskan.

Danlanal Batuporon meminta maaf atas peristiwa penganiayaan yang dilakukan empat anggota TNI AL terhadap seorang wartawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News