44 Awak San Juan Tak Mungkin Selamat

44 Awak San Juan Tak Mungkin Selamat
Kapal Selam San Juan pada Mei 2014. (Alejandro Mortiz/AFP)

Itatí Leguizamón mengungkapkan, suaminya, Germán Suárez, kepadanya pernah mengatakan bahwa ada insiden terjadi pada 2014. San Juan sempat tidak bisa naik ke permukaan.

Suarez merupakan operator sonar di kapal selam tersebut. Cerita suaminya itu kini bekelebat lagi di kepala Leguizamón. ’’Mereka mengirimkan sampah untuk melakukan navigasi,’’ ujar Leguizamón.

Kabar bahwa ada kemungkinan San Juan meledak itu berasal dari AL Amerika Serikat (AS) dan organisasi internasional untuk memonitor larangan uji coba nuklir.

Juru Bicara AL Argentina Enrique Balbi mengungkapkan adanya ledakan nonnuklir yang abnormal, sebentar, keras pada hari San Juan hilang. Jaraknya hanya 3 jam setelah kapal selam tersebut hilang kontak.

Selain ledakan, kemungkinan kedua adalah kapal selam itu jatuh ke dasar laut karena menyelam terlalu dalam. Bunyi jatuhnya itu akan menyerupai suara ledakan.

’’Berdasar laporan itu, ada ledakan. Kami masih belum tahu apa yang menyebabkan ledakan itu,’’ ujar Balbi. Dia juga menegaskan, semua armada yang digunakan militer dalam kondisi bagus. Entah itu kapal selam, kapal, maupun pesawat.

Sementara itu, tersiar kabar bahwa Kepala AL Argentina Marcelo Srur akan dibebastugaskan. Itu disebabkan Srur tidak langsung melapor saat San Juan hilang kontak.

Menteri Pertahanan Oscar Aquad dan Presiden Mauricio Macri mengetahui kapal selam tersebut hilang setelah 48 jam. Itu pun mereka tahu dari berita di media.

Harapan menemukan 44 kru kapal selam milik Argentina yang hilang Rabu lalu (15/11) musnah sudah

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News