5 Fakta Polemik Minyak Goreng, Nomor 4 Bikin Geleng Kepala

5 Fakta Polemik Minyak Goreng, Nomor 4 Bikin Geleng Kepala
Harga minyak goreng yang mulai meroket sejak akhir 2021 membuat resah masyarakat, terutama kaum ibu. Foto: Wenti Ayu Apsari/JPNN.com

5. Ekonom nilai subsidi minyak goreng Rp 14 ribu tak tepat

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai subsidi minyak goreng satu harga Rp 14 ribu tidak tepat.

Bhima mengungkapkan kesalahan utamanya terletak pada model subsidi terbuka sehingga antara alokasi subsidi dan permintaan tidak berimbang.

"Pasti akan over demand dan habis di pasaran," ungkap Bhima kepada JPNN.com.

Menurut Bhima penyaluran minyak goreng tidak dilakukan melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) tetapi subsidi kepada perusahaan minyak goreng.

"Ketika subsidi minyak goreng dilakukan melalui retail modern pasti tidak mencapai masyarakat kelas bawah yang notabene berbelanja di pasar tradisional," ucap Bhima. (mcr10/jpnn)


Harga minyak goreng yang mulai meroket sejak akhir 2021 membuat resah masyarakat, terutama kaum ibu.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News