5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Gunakan Pay Later
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai perusahaan aplikasi besar berlomba-lomba mempromosikan kemudahan untuk fasilitas beli sekarang bayar belakangan alias pay later.
Program itu dapat dipakai untuk traveling, pembelian makanan, transportasi hari-hari hingga banyak produk konsumsi lainnya.
Hal itu terkesan memudahkan bagi konsumen. Namun, jika tidak berhati-hati, risiko lilitan utang menanti.
Grant Thornton, organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa assurance, tax, dan advisory merangkum lima risiko penggunaan pay later yang perlu dipahami sebelum menggunakannya.
Perilaku konsumtif berlebihan
Tanpa disadari dengan kemudahan untuk beli sekarang bayar belakangan memberikan dorongan impulsif dalam keputusan pembelian yang seringkali justru jatuh kepada barang-barang yang tidak diperlukan.
Jangan lupa pelaku usaha juga memiliki strategi melakukan promo untuk menghabiskan produk mereka yang tidak terlalu laku.
Berbagai perusahaan aplikasi besar berlomba-lomba mempromosikan kemudahan untuk fasilitas beli sekarang bayar belakangan alias pay later.
- 5 Provinsi Ini Diprediksi Bakal jadi Magnet Investor pada 2024
- Grant Thornton Indonesia Bicara Pentingnya Kepercayaan Diri Perempuan di Tempat Kerja
- Grant Thornton dan BEI Kolaborasi Ciptakan Peluang Besar untuk Bisnis di Era Digital
- Grant Thornton Economic Outlook 2024 Kupas Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia
- Sempurnakan Produk Pay Later, Akulaku Akan Penuhi Kewajiban OJK
- USSEC & Grant Thornton Kolaborasi Perkuat Pengetahuan Finansial untuk UMKM