5 Kiat Menghadapi Suami yang Masih 'Anak Mami'

5 Kiat Menghadapi Suami yang Masih 'Anak Mami'
Ilustrasi - Pasangan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Penelitian menunjukkan bahwa mengatur batasan dalam pernikahan penting untuk hubungan yang sukses. Utamanya, pada pasangan yang keduanya adalah pencari nafkah.

2. Cobalah untuk Tidak Serumah dengan Ibu Mertua

Jika pasangan tergolong anak mami, bukan ide yang baik untuk tinggal satu rumah dengannya setelah menikah. Dekat secara fisik, apalagi serumah, bisa menjadi beban berat bagi Anda. Suami mungkin saja akan memihak ibunya ketika Anda berdua berselisih. 

Dia bisa saja akan lebih peka terhadap perasaan dan pendapat ibunya daripada Anda. Jadi, lebih baik mengambil jarak dan pindah ke rumah mandiri.

3. Hindari Konfrontasi dengan Ibu Mertua

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, sebisa mungkin hindari konfrontasi dengan ibu mertua.

Sebaiknya, diskusikan masalah sensitif kepada pasangan dengan cara yang dewasa. Hindari pertikaian yang mungkin mengarah pada argumen besar-besaran. 

“Fokus sampaikan dengan tenang, tidak menyalahkan atau judging pasangan. Misalnya ‘aku merasa kurang nyaman kalau masalah pernikahan kita disampaikan ke mama atau papa’. Hindari kalimat, seperti ‘kamu ngapain sih cerita-cerita ke orang tua’,” ucap Gracia.

4. Buat Kesepakatan Bersama

Sampaikan kepada suami secara asertif (jujur, tenang, tapi menghargai lawan bicara) tentang apa saja hal yang membuat Anda tidak nyaman. 

“Selanjutnya, tetapkan kesepakatan bersama dengan saling berkompromi. Buatlah kesepakatan secara konkret dan spesifik. Misalnya, apa saja yang perlu melibatkan orangtua dan apa yang tidak,” kata Gracia.

Suami anak mami cenderung bergantung pada apa kata ibu, dibandingkan dengan pendapat pribadi atau pasangannya.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News