5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Sebagian besar negara ASEAN telah memulai program ini, dengan pengembangan energi terbarukan sebagai solusi utama.
Wartsila Indonesia berbagi insights mendalam mengenai strategi percepatan adopsi energi terbarukan dan solusi inovatif untuk menciptakan sistem tenaga listrik yang lebih berkelanjutan lewat “Electricity Connect 2024”, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (21/11).
Direktur Bisnis Energi Australasia, Wartsila Energy Kari Punnonen menyatakan banyak negara di ASEAN telah menetapkan target nol emisi bersih.
Sebab, sektor energi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi.
"Energi terbarukan telah menjadi sumber listrik termurah di sebagian besar negara di seluruh dunia, dan untuk mencapai target, kita harus mempercepat penerapan energi terbarukan," ungkap Kari.
Badan Energi Internasional mencatat 25 GW tenaga surya dan angin harus ditambahkan setiap tahun di negara-negara ASEAN untuk mencapai target percepatan energi bersih.
Indonesia pun bersiap untuk mencapai emisi nol bersih dan berencana menambah 30 GW energi terbarukan pada tahun 2033 dan 58,6 GW pada tahun 2040, menurut rancangan RUPTL 2024-2033.
Wartsila menilai gas akan berperan sebagai bahan bakar transisi utama, dengan tambahan kapasitas sebesar 9 GW pada 2033 dan 20 GW pada 2040.
Wartsila Indonesia berbagi insights mendalam mengenai strategi percepatan adopsi energi terbarukan dan solusi inovatif untuk menciptakan sistem tenaga listrik
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Dua Hal Ini Dibutuhkan untuk Kesuksesan Transisi Energi
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Peringati Hari Bumi, Telkom Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Energi Terbarukan
- Desa Mukti Sari Memanfaatkan Limbah Ternak untuk Kemandirian Energi
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi