5 Ribu Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di NTT
jpnn.com - KUPANG - Kapal yang membawa lima ribu ton beras impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Manajer Pengadaan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah NTT Denny Kurniawan mengatakan bahwa lima ribu ton beras asal Vietnam itu akan langsung diturunkan dan disimpan di gudang Bulog.
Kemudian, beras itu nantinya akan disebar ke seluruh wilayah di NTT. “Hari ini kami kedatangan kapal dari Vietnam yang membawa beras sebanyak lima ribu ton,” kata Denny Kurniawan di Kupang, Jumat (13/1).
Hal ini disampaikannya saat menyambut kedatangan kapal yang membawa lima ribu ton beras asal Vietnam yang tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan langsung mendistribusikan beras ke daerah-daerah.
Menurutnya, beras itu untuk sementara akan dibawa ke gudang Bulog dan disimpan sebagai beras cadangan pemerintah. Denny menambahkan untuk proses pendistribusian beras ke masyarakat, pihaknya masih menunggu perintah langsung dari Bulog pusat.
Denny mengatakan selama masih belum ada perintah dari pusat, maka pihaknya akan berusaha menjaga dan merawat beras itu, sehingga yang tersimpan bisa bertahan hingga dua tahun.
“Hari ini beras ini akan dibongkar. Kami sudah siapkan kendaraan dan sumber daya manusia yang akan menurunkan sejumlah beras itu untuk dibawa ke gudang Bulog,” tambahnya.
Denny mengatakan beras impor itu sebenarnya setara dengan premium jika dibandingkan dengan beras yang ada di Indonesia.
Kapal pembawa lima ribu beras impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur. Beras akan disimpan di gudang Bulog.
- Survei Voxpol: Elektabilitas Emanuel Mekiades Laka Lena-Johanis Asadoma Moncer
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- Survei LKPI: Melki Laka Lena-Johni Asadoma Ungguli 2 Paslon di Pilgub NTT
- Insight Investments Dukung Nelayan Tanjung Boleng dengan Energi Terbarukan
- PLN UIP Nusra Energize SUTT 70 kV PLTMG Flores - GI 70 kV Labuan Bajo, Pasokan Listrik Kian Andal
- Sempat Ada Penolakan Pembangunan PLTP di Manggarai, Tua Adat dan LBH Bilang Begini