5 Santriwati Jadi Korban Pimpinan Ponpes, 1 Hamil 6 Bulan
Selama ini, Dedi memang menyebar nomor telepon kepada masyarakat.
Pihak berwajib menerima informasi adanya kasus perbuatan asusila dan empat orang yang membawa satu teman berobat ke klinik bersalin.
“Akhirnya kami cross check ke salah satu rumah sakit di Bontang. Anggota saya juga meng-cross check ke pondok pesantren tersebut namun tidak ada karena sudah dipulangkan,” beber Dedi.
Pihak kepolisian pun menjemput korban di wilayah Sangatta.
Pihak berwajib juga meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bontang untuk menangani trauma korban.
Sementara itu, Bontang Post mendatangi pondok pesantren yang dimaksud.
Dua santriwati, yakni Bunga dan Melati (keduanya nama samaran) hanya mau memberi komentar singkat.
Awak Bontang Post pun mencoba menelusuri ke klinik tempat salah satu santriwati dibawa.
IM, pemimpin salah satu pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, melakukan perbuatan asusila terhadap lima santriwati.
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- TNI AL Bersama Tim SAR Gabungan Mengevakuasi Korban Tenggelam
- Sambut HUT Ke-78, Jalasenastri Gelar Bakti Sosial di Pondok Pesantren Tunanetra
- Kapal Terbalik di Bontang, 9 Nelayan Hilang
- Polisi Ungkap Motif Santri di Siak Tega Bakar 3 Rekannya Hidup-Hidup, Alamak...
- Pondok Pesantren Wali Barokah Ajarkan Ribuan Santri Memanfaatkan Transaksi Digital