5 Strategi Menuju Kemandirian Industri Baja Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Industri baja nasional yang mandiri diharapkan mampu mendukung tumbuhnya ekonomi nasional.
Direktur logam Dirjen ILMATE Kemenperin Budi Susanto mengungkapkan pihaknya sudah memiliki rencana induk pengembangan industri besi dan baja nasional.
Rencana itu dibuat dari 2015 sampai 2035. Pada rencana tahap dua (tahun 2020-2024), target kapasitas produksi di akhir 2024 sebesar 17 juta ton.
Budi menjelaskan, menurut data dari Badan Pusat Statistik 5 Agustus lalu, sektor konstruksi yang membutuhkan banyak baja dan besi sebagai material konstruksi kini tumbuh 4,42 persen.
Pertumbuhan ini terjadi karena adanya realisasi belanja pemerintah untuk konstruksi yang mengalami kenaikan sebesar 50,52 persen.
Kemudian kebijakan PPnBM (Pajak Penjualan untuk Barang Mewah) untuk otomotif. Kebijakan ini juga mendorong pemakaian baja juga yang pada akhirnya meningkatkan impor besi dan baja.
"Mudah-mudahan bisa terpenuhi,” ujar Budi dalam diskusi online bertema 'Menuju Kemandirian Industri Baja Nasional dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional', Kamis (7/10).
Dalam kesempatan yang sama, Vice Presiden Tatalogam Group Stephanus Koeswandi mengatakan ekonomi nasional bisa meningkat jika ada beberapa faktor pendukung seperti investasi, konsumsi, ekspor/impor dan kemajuan teknologi.
Industri baja nasional yang mandiri diharapkan mampu mendukung tumbuhnya ekonomi nasional.
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah